Masyarakat bekas jajahan seperti Indonesia kerap dilanda penyakit nginggris yang kronis. Masyarakatnya merasa belum cukup bersolek bila dalam tutur maupun tulis, istilah Inggris belum tersertakan. Tapi sayang, gaya dan daya sering kali tidak tidur dalam satu kasur.
Dan situasi seperti ini jadi dimungkinkan ada: kebimbangan yang mampir ke toko pemberi jasa layanan foto kopi; yang tidak seragam dalam penamaan diri mereka: “foto copy”, “photo copy”, maupun “photo kopi”. Di jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, secara tata bahasa Indonesia penulisan tersebut akhirnya benar: FOTO KOPI (23/7/2011).
Bukannya “fotokopi” harusnya tanpa spasi, Bung?
*lari kencang*
*lalu teriak dari kejauhan*
Tapi aku bisa mengerti kegiranganmu, Roy. Mirip ketika aku berhasil menemukan plang “Dikontrakkan” yang ditulis secara benar!
Saya pikir cuma saya orang aneh yang terkadang frustasi (campur sedih dan geli) kalau melihat variasi tulisan fotokopi dan dikontrakkan..
rupanya saya tidak sendirian! 😀