English
I’m Roy Thaniago, a PhD candidate in anthropology working on the topic of ethnicity, social boundaries, and entrepreneurship. I am fascinated by how ethnicity plays a role in everyday urban life, and conversely, how the urban environment affects ethnicity’s role in forming social identities, boundaries, and networks.
In 2010, I founded Remotivi, a Jakarta-based media research center, where I fostered my interest in media issues. During this time, most of my attention was drawn to the role of the media and journalism in shaping political and social life, as well as how it relates to democracy and civic engagement. Prior to that, I worked as a music teacher, freelance writer, and editor for ruangrupa’s Jurnal Karbon and Bung! Magazine.
Throughout my career, I have had the privilege of working as an editor, researcher, and consultant for a variety of organizations, including Hivos, Internews, China Dialogue, The Asia Foundation, Kelola Foundation, Yayasan IPAS Indonesia, the University of Melbourne, and the Indonesian National Human Rights Commission.
I graduated from Pelita Harapan University in Indonesia with a bachelor’s degree in music and from Lund University in Sweden with a master’s degree in media and communication studies. I have also had the opportunity to teach at the Communication Department of the University of Indonesia and Multimedia Nusantara University, which has allowed me to learn more than just share knowledge.
Currently, I am a research assistant at the Albert Hirschman Center on Democracy and pursuing a PhD in Anthropology at the Geneva Graduate Institute in Switzerland.
Bahasa Indonesia
Nama saya Roy Thaniago, dan saya mahasiswa S3 bidang antropologi. Penelitian doktoral saya berpusar pada topik etnisitas, social boundaries, dan kewirausahawan. Saya tertarik pada pertanyaan mengenai peran etnisitas dalam kehidupan harian perkotaan, dan sebaliknya, mengenai pengaruh kehidupan perkotaan terhadap peran etnisitas dalam memfasilitasi pembentukan identitas, kategori, dan jaringan sosial.
Pada 2010, saya mendirikan sebuah lembaga penelitian media bernama Remotivi. Ketertarikan saya pada isu media bertumbuh pada periode ini, terutama mengenai peran media dan jurnalisme dalam mempengaruhi kehidupan sosial dan politik, termasuk juga bagaimana hubungan itu semua dengan demokrasi dan partisipasi politik warga. Sebelum di Remotivi, saya sempat bekerja sebagai guru musik, penulis lepas, dan editor bagi dua publikasi terbitan ruangrupa, yaitu Jurnal Karbon dan Majalah Bung!.
Dalam peran yang berbeda—baik sebagai editor, peneliti, maupun konsultan—saya telah mendapat banyak kesempatan untuk bekerja dengan berbagai organisasi. Beberapa di antaranya: Hivos, Internews, China Dialogue, The Asia Foundation, Yayasan Kelola, Yayasan IPAS Indonesia, University of Melbourne, and Komnas HAM.
Latar pendidikan saya gado-gado. Kuliah S1 saya tempuh di jurusan musik Universitas Pelita Harapan, sedangkan S2 saya pada bidang kajian media dan komunikasi di Lund University, Swedia. Selain itu, saya juga pernah mengajar di jurusan komunikasi di dua kampus berbeda, yakni Universitas Indonesia dan Universitas Multimedia Nusantara. Alih-alih mengajar, di dua tempat ini saya malah lebih banyak belajar.
Sejak 2021 saya bekerja sebagai asisten peneliti di Albert Hirschman Center on Democracy, sekaligus menempuh pendidikan doktoral antropologi di Geneva Graduate Institute, Swiss.